Tari Saman

Salah satu tarian adat asal Aceh adalah Tari Saman. Tarian ini berasal dari dataran tinggi Gayo dan diciptakan oleh seorang ulama Aceh, Syekh Saman pada abad ke-XIV Masehi.

Tari Saman merupakan salah satu media dakwah. Sebelum tari ini dipertunjukkan, pemuka adat akan memberikan nasehat kepada para pemain dan penontonnya. Selain itu, pertunjukkan tarian ini juga kental dengan syair petuah dan dakwah yang dilantunkan menggunakan bahasa Arab dan Gayo. 

Pada awal kehadirannya, Tari Saman merupakan tarian sakral yang hanya dipertontonkan pada saat peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW.
Tari Saman memiliki dua unsur utama dalam gerakannya yaitu tepuk dada dan tepuk tangan. Gerakan-gerakan tersebut di dalam bahasa Gayo dikenal dengan nama gerak guncang, kirep, lingang dan surang-saring.
Tari Saman dengan tari Ratoeh Duek berbeda. 

Perbedaan antara keduanya. adalah Tari saman ditarikan oleh pria dengan jumlah ganjil minimal tujuh orang. Sedangkan tari Ratoeh Duek ditarikan oleh wanita dengan jumlah genap.
Propertinya adalah baju kantong lengkap khas Gayo dengan motif kerawang.
Makna dari tarian ini menggambarkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain. 

Pola duduk dengan kaki yang bertumpu seperti duduk diantara dua sujud juga melambangkan umat Islam yang sedang membentuk saf ketika sedang melakukan sholat.



 

Post a Comment

0 Comments