KEBIASAAN LISANMU GAMBARAN KONDISI AKHIRMU !
👤 Ibnu Jauzi rahimahullah berkata :
فمن
حفظ لسانه لأجل الله تعالى في الدنيا أطلق الله لسانه بشهادة عند الموت
ولقاء الله تعالى ومن سرّم لسانه في أعراض المسلمين واتّبع عور التهم،
أمسك الله لسانه عن الشهادة عند الموت
“Barangsiapa yang menjaga
lisannya di dunia karena Allah Ta'ala, maka Allah akan memberikannya
kemampuan untuk mengucapkan syahadat ketika ia wafat dan bertemu
dengan-Nya Dan barangsiapa yang membiarkan lisannya mencela kehormatan
kaum muslimin dan juga mengikuti aib-aib mereka, maka Allah akan menahan
lisannya dari mengucapkan syahadat ketika ia wafat”
Hendaklah seseorang berpikir dulu sebelum
berbicara. Siapa tahu karena lisannya, dia akan dilempar ke neraka. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya
ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak
dipikirkan bahayanya terlebih dahulu, sehingga membuatnya dilempar ke
neraka dengan jarak yang lebih jauh daripada jarak antara timur dan
barat.” (HR. Muslim no. 2988)
Ulama besar Syafi’iyyah, An Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim tatkala menjelaskan hadits ini mengatakan,
.
”Ini
merupakan dalil yang mendorong setiap orang agar selalu menjaga
lisannya sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda,
.
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.’ (HR.
Bukhari dan Muslim).
Ulama besar Syafi’iyyah, An Nawawi rahimahullah dalam Syarh Muslim tatkala menjelaskan hadits ini mengatakan,
.
”Ini
merupakan dalil yang mendorong setiap orang agar selalu menjaga
lisannya sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda,
.
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.’ (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, selayaknya setiap orang
yang berbicara dengan suatu perkataan atau kalimat, hendaknya
merenungkan dalam dirinya sebelum berucap. Jika memang ada manfaatnya,
maka dia baru berbicara. Namun jika tidak, hendaklah dia menahan
lisannya.”
.
Itulah manusia, dia menganggap perkataannya
seperti itu tidak apa-apa, namun di sisi Allah itu adalah suatu perkara
yang bukan sepele. Allah Ta’ala berfirman,
"Kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” (QS. An Nur [24] : 15)
.
Dalam
Tafsir Al Jalalain dikatakan bahwa orang-orang biasa menganggap perkara
ini ringan. Namun, di sisi Allah perkara ini dosanya amatlah besar.
Ada sebuah adab pergaulan yang mungkin kita lupa untuk
mengamalkannya apalagi pergaulan di dunia maya dan di alam Medsos dimana
terkadang kita tidak mengetahui dengan siapa kita bergaul. Di masa
semua orang bisa menulis Terkadang ada celaan-celaan yang melukai hati
ada ungkapan-ungkapan kebencian yang tersebar, hal itu terkadang terjadi
juga di dunia nyata. Pertanyaannya, kalau kamu dibully, apakah yang
akan kau lakukan?
Balik menyerang, bahkan dengan ungkapan yang lebih parah?
Simaklah wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Jabir bin Salim al Hujaimi,
Jika
ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang
ia ketahui ada padamu,Maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu
yang ada pada dirinya. biarkanlah dia, akibat buruknya akan menimpa
dirinya dan pahalanya untuk dirimu dan jangan sekali-kali mencela
seorang pun.” (HR. Abu Daud at Thayalisi, Ash Shahihah 770)
Jadilah Muslim yang baik, yang Allah bangga dengan
keislamanmu Yang membuat orang jadi salut dengan indahnya ajaran Islam
yang kau amalkan.
Stop mencela dan menulis sesuatu yang kurang berguna yang dosanya akan kau tanggung.
Sumber
👤 Ustadz DR. Syafiq bin Riza Basalamah
0 Comments